China Ingin Menggandakan Reformasi Sistem Tenaga dan Mengurangi Emisi Karbon

China mengumumkan pada hari Selasa niatnya untuk memperkuat reformasi sistem tenaga dan memprioritaskan upaya untuk mengurangi emisi karbon.

Badan pembuat kebijakan Partai Komunis China mengumumkan pada hari Selasa niatnya untuk memperkuat reformasi sistem tenaga dan memprioritaskan upaya untuk mengurangi emisi karbon. Komisi partai untuk memperdalam reformasi, bertanggung jawab untuk mempercepat reformasi penting, menguraikan proposal luas untuk membuka ekonomi. Dengan fokus pada peningkatan jaringan listrik negara dan pasar minyak dan gas alam, menurut CCTV penyiar negara.

China sebelumnya telah menerapkan beberapa putaran reformasi sektor listrik untuk meningkatkan efisiensi, menurunkan harga listrik, dan merasionalisasi investasi tenaga batu bara. Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya bagi pengguna akhir dan mendukung kegiatan ekonomi. Reformasi terbaru bertujuan untuk mempercepat pengembangan sistem tenaga listrik yang efisien. Selain itu juga fleksibel, dan cerdas secara ekonomi yang mengoordinasikan penawaran dan permintaan secara efektif, kata komisi itu setelah pertemuan.

Meskipun ada kemajuan, tantangan tetap ada, termasuk proteksionisme pemerintah provinsi, kurangnya koordinasi antar provinsi, dan kendala regulasi. Perjanjian perdagangan listrik jangka panjang yang tetap juga membatasi fleksibilitas dalam sistem. Pada Agustus 2022, selama musim kemarau, provinsi Sichuan barat daya yang bergantung pada hidro terpaksa mengekspor tenaga listrik untuk memenuhi kontrak perdagangan tetap, yang menyebabkan pemadaman listrik bagi konsumen di provinsi tersebut.

China Fokus Pada Pengendalian Emisi Karbon

Komisi tersebut menekankan perlunya China mengalihkan fokusnya secara bertahap dari pengendalian konsumsi energi ke pengendalian emisi karbon. Namun, tidak ada detail spesifik yang diberikan terkait implementasi pergeseran ini. China telah menetapkan target untuk mengurangi intensitas karbon dioksida sebesar 18% antara tahun 2021 dan 2025. Serta intensitas energi sebesar 13,5% selama periode yang sama. Namun, belum menetapkan target spesifik untuk emisi karbon dioksida.

Mengenai pasar minyak dan gas, China akan berkonsentrasi pada peningkatan kemampuan keamanan minyak dan gas nasional dan memastikan pasokan yang stabil dan andal, seperti yang dinyatakan oleh komisi tersebut. Fokus pada keamanan energi dalam negeri ini muncul karena China memegang posisi sebagai importir minyak mentah terbesar di dunia.

Komitmen China terhadap reformasi sistem tenaga, ditambah dengan penekanannya pada pengurangan emisi karbon dan keamanan energi, menyoroti tekad negara tersebut untuk mengatasi tantangan utama lingkungan dan ekonomi. Saat ini komunitas global mengintensifkan upaya untuk memerangi perubahan iklim dan meningkatkan keberlanjutan. Tindakan China di bidang ini akan memainkan peran penting dalam membentuk masa depan lanskap energi dan pengelolaan lingkungan globalnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *