Minuman teh kocok dengan kental manis dan susu bubuk menjadi viral di media sosial. Video yang menampilkan minuman tersebut disajikan dengan kandungan gula yang berlimpah serta narasi “Ngasih susu kental manis sampai tumpah-tumpah” mendapatkan perhatian luas. Keberadaan gula dalam minuman ini menjadi perhatian banyak warganet yang khawatir akan risiko diabetes di masa depan. Ada yang mengaitkan konsumsi minuman ini dengan peningkatan risiko terkena diabetes.
Spesialis penyakit dalam, dr. Aru Ariadno, SpPD, mengungkapkan bahwa minuman viral dengan banjir susu kental manis tersebut memiliki kandungan kalori yang tinggi. Semakin tinggi asupan kalori yang dikonsumsi, maka kadar gula darah dalam tubuh juga akan meningkat. Jadi, minuman viral ini pasti memiliki kalori yang tinggi, dan tentu saja, kadar gula di dalamnya juga tinggi. Bagi penderita diabetes, minuman ini akan meningkatkan gula darah.
Konsumsi gula secara berlebihan juga dapat menyebabkan resistensi insulin, yaitu ketidakmampuan tubuh untuk mengubah gula menjadi energi, yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah. Hal ini meningkatkan risiko obesitas dan diabetes melitus.
Meskipun orang yang tidak memiliki diabetes mungkin tidak langsung mengalami peningkatan gula darah karena sistem insulin mereka masih berfungsi dengan baik, namun bagi penderita diabetes yang memiliki kemampuan insulin yang kurang optimal, gula darah mereka akan langsung meningkat dan membawa bahaya, seperti yang dijelaskan oleh dr. Aru.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merekomendasikan batasan konsumsi gula sebesar 10 persen dari total energi yang dikonsumsi per hari. Hal ini setara dengan 4 sendok makan gula atau sekitar 50 gram gula per hari untuk setiap orang dewasa.
Bahaya Diabetes
Penyakit diabetes adalah kondisi medis yang serius dan dapat menyebabkan komplikasi yang berbahaya jika tidak dikelola dengan baik. Diabetes terjadi ketika kadar gula darah dalam tubuh menjadi terlalu tinggi karena gangguan produksi atau penggunaan insulin, hormon yang mengatur metabolisme glukosa. Berikut adalah beberapa bahaya yang terkait dengan penyakit diabetes:
Komplikasi jangka pendek:
- Hipoglikemia: Kondisi ketika kadar gula darah terlalu rendah. Hal ini dapat menyebabkan pingsan, kebingungan, dan bahkan kejang jika tidak segera ditangani.
- Hiperglikemia: Kondisi ketika kadar gula darah terlalu tinggi. Jika tidak diobati, hiperglikemia dapat menyebabkan dehidrasi, pusing, mual, dan bahkan koma.
Komplikasi jangka panjang:
- Neuropati diabetik: Kerusakan saraf yang dapat menyebabkan mati rasa atau nyeri pada ekstremitas, terutama kaki dan tangan.
- Retinopati diabetik: Kerusakan pembuluh darah di retina yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan bahkan kebutaan.
- Nefropati diabetik: Kerusakan pada ginjal yang dapat menyebabkan gagal ginjal.
- Penyakit jantung dan pembuluh darah: Diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah lainnya.
- Ulkus diabetik: Luka yang sulit sembuh pada kaki atau kaki yang dapat berkembang menjadi infeksi serius dan bahkan amputasi.
- Gangguan pendengaran: Diabetes dapat menyebabkan gangguan pendengaran, terutama pada frekuensi tinggi.